Assalamu’alaikum
pembaca blog...
Sebelum saya bercerita tentang
keluarga kucing saya, saya mau sedikit bercerita tentang awal mula memiliki
mereka. Sebenarnya saya suka kucing dari sejak kecil, saya masih ingat dulu
saya dan adik perempuan saya punya sepasang kucing kampung. Yang jantan kami
kasih nama LUIS FERNANDO, warnanya putih hitam (kalau gak salah ingat). Para
membaca pasti sudah tak asing dengan nama itu hehehe... Yups, nama itu kami
ambil dari salah satu nama tokoh di telenovela yang dulu tayang jamannya saya
masih duduk di bangku SD (Sekolah Dasar). Yang betina saya kasih nama TEGAR
(beneran saya lho yang kasih nama hehe). Kenpa tegar? Dulu waktu pertama saya
menemukan Tegar, usianya sekitar 3
atau 4bulan masih sangat kecil. Karena dulu kami sudah punya kucing jadi saya tak
ada niat untuk mengadopsi Tegar, tapi
Tegar tetap tak mau pergi jauh dari
rumah sekalipun sudah kami usir. Pernah saya coba membuang Tegar ke
sawah yang cukup jauh dari rumah, tapi percuma Tegar balik lagi kerumah. Jadi saya putuskan untuk merawatnya, dan
saya beri nama Tegar karena beberapa
kali diusir dia tetap aja balik lagi balik lagi. Tegar sekali kan? Hehe..
(Ohiya, bulu Tegar berwarna orange)
Dulu saya ingat sekali kucing-kucing
kami sampai dikasih susu dan dot, seperti bayi saja. Menyenangkan memang memiliki
hewan peliharaan. Kami merawat mereka sampai mereka besar. kalau saya gak salah
ingat dulu Luis Fernando mati entah
kenapa?. Sementara Tegar saya gak tau
kabarnya, karena dulu saya sempat merantau ke Tasikmalaya untuk meneruskan SMP
(Sekolah Menengah Pertama). Itu kisah pertama kali saya memiliki hewan
peliharaan. Karena sejak itu saya tak pernah meliliki hewan peliharaan lagi.
Tapi tetap saja saya masih suka kucing sampai sekarang. Lain halnya dengan adik
saya, dia amat sangat menyukai kucing kadang kucing tetangga yang hanya sekedar
mampir kerumah untuk minta makanpun dia sayang sekali. Seringkali kadang dia
tidurpun bareng kucing.
Akhir Tahun 2012
Entah berapa tahun berlalu sejak
memiliki tegar (saya lupa). Akhir tahun 2012 Bibi saya memberikan adik saya
kucing Persia Himalaya, namanya Jerry.
Usianya sudah cukup tua antara 3 atau 4 tahun kalau gak salah. Saya gak tahu
kapan pastinya Bibi saya mengadopsi Jerry.
Sebenarnya dari sejak awal Bibi merawat Jerry,
adik saya sudah suka dan sering sekali meminta anaknya. Tapi selalu dijual
semua oleh Bibi saya. Mungkin karena orang yang biasa merawat Jerry sehari-harinya mengundurkan diri
jadi Bibi memberikan Jerry kepada
Adik saya (Bibi tak merawat Jerry
sendiri secara langsung). Adik saya senang sekali, saya juga ikut senang. Walau
awalnya ragu karena merawat kucing sekelas PERSIA tak semudah dan semurah
seperti merawat kucing kampung. Tapi adik saya tetep keukeuh mau merawat Jerry, dan Papap Ibu pun mengizinkan.
Sebulan Jerry bersama kami, sepertinya Jerry mulai merasa kesepian. Dan
kami memutuskan untuk mencarikan Jerry
calon pengantin hehehe. Awalnya saya ingin mengawinkan Jerry dengan kucing sahabat saya dikampus. Tapi kucing sahabat saya
waktu itu masih berumur 3 bulan jadi masih terlalu kecil. Akhirnya Adik saya
mencari-cari siapa tau ada yang mau mengawinkan kucingnya. Dan dari Dokternya Jerry (gaya ya Jerry punya Dokter pribadi hehe) kami mendapatkan info kalau ada
yang mau menjual kucingnya yang berumur 2tahun. Setelah dikirim fotonya, saya
dan adik saya memutuskan untuk melihat langsung terlebih dahulu kucingnya. Saat
pertama kali melihat kucing itu yang membuat saya jatuh hati justru bukan si
Induk betinanya tapi anaknya yang masih berumur 3 bulan. Warna bulunya Abu dan
putih, tapi fisiknya tidak sempurna sebelah matanya rusak tidak bisa melihat.
Kata si pemilik sih dari lahir seperti itu. Saat pertama kali saya mendekati
dia, kucing itu langsung mau saya sentuh tangannya. Awalnya adik saya tidak mau
mengadopsi kucing itu, tapi setelah berdiskusi akhirnya kami sepakat untuk
mengadopsi induk betina dan anaknya itu.
Maret 2013
Kami jadi punya 3 kucing dirumah, Jerry, Bonnie (betina), Nolly (si kecil yang imut walau tak
sempurna). Bonnie dan Nolly itu nama pemberian dari si pemilik
sebelumnya. Daripada kami pusing-pusing cari nama lagi jadi kami putuskan tetap
memanggil mereka dengan nama yang sudah diberikan pemilik sebelumnya. Awalnya
Bonnie dateng kerumah gak ada yang berani deketin dia, adik saya aja takut sama
Bonnie. Mungkin karena saat itu Bonnie
juga lagi birahi dan masih asing dengan lingkungannya yang baru, jadi dia agak
sedikit galak dan menakutkan.
April 2015
Dua
tahun sudah saya memiliki mereka, dan sejak itu banyak tingkah-tingkah lucu mereka
yang selalu ingin saya ceritakan kepada semua orang. Biar semua tahu, betapa
menyenangkanya memiliki hewan peliharaan. Kadang saat kita sedih, atau lelah
mereka bisa jadi pengobat lho hehe (serius ini!). Ohiya, kucing saya sekarang
bertambah menjadi 8 ekor. Nolly sekarang
sudah dewasa, dia punya 5ekor Adik. Nama mereka, Bon-bon (Jantan), Bolly
(betina), kuntet (betina) dan 2 ekor
lagi betina usianya baru 5bulan dan belum saya kasih nama. Sebenarnya
adik-adiknya Nolly banyak tapi
sebagian sudah diadopsi yang sisa tinggal mereka. Warna bulu? Jangan tanyakan
itu, sebenarnya saya sedikit kecewa karena setiap kali Bonnie melahirkan, semua anaknya berwarna Abu-abu seperti Bonnie. Gak satupun yang mirip dengan Jerry, tapi tetep ko mereka semua lucu
dan menggemaskan.
Sejak adik saya menikah tahun lalu, dan
punya rumah sendiri dengan suaminya. kucing-kucing sekarang saya yang rawat. Sebenarnya
Ibu sudah sering ngomel dan nyuruh buat dijual semua atau kasih kesiapa, tapi
tak semudah itu. Saya sudah terlanjur sayang dan gak akan tega membiarkan
mereka dirawat orang lain yang belum tentu sayang sama mereka. Saya jadi
teringat pemilik Bonnie sebelumnya.
Saat saya dan Adik saya membawa Bonnie,
si pemilik menangis melepas Bonnie.
Saat itu saya pikir, lucu sampai segitunya hanya seekor kucing ko ditangisi.
Tapi ternyata sekarang saya merasakan sendiri, sedih rasanya melepas kucing
yang udah kita rawat dan kita sayang, apalagi kalau ingat tingkah mereka yang
menggemaskan. Karena itu sekalipun orang seisi rumah terus ngomel dan tidak
suka dengan kehadiran mereka saya masa bodo, yang penting saya tetap sayang
mereka. Dan semoga saya tetap bisa memberikan mereka kebahagian dan kasih
sayang yang berlimpah. Aamiin... I LOVE U all!
0 komentar:
Posting Komentar