Pages

Sabtu, 11 April 2015

Memiliki Mereka



Assalamu’alaikum pembaca blog...
Sebelum saya bercerita tentang keluarga kucing saya, saya mau sedikit bercerita tentang awal mula memiliki mereka. Sebenarnya saya suka kucing dari sejak kecil, saya masih ingat dulu saya dan adik perempuan saya punya sepasang kucing kampung. Yang jantan kami kasih nama LUIS FERNANDO, warnanya putih hitam (kalau gak salah ingat). Para membaca pasti sudah tak asing dengan nama itu hehehe... Yups, nama itu kami ambil dari salah satu nama tokoh di telenovela yang dulu tayang jamannya saya masih duduk di bangku SD (Sekolah Dasar). Yang betina saya kasih nama TEGAR (beneran saya lho yang kasih nama hehe). Kenpa tegar? Dulu waktu pertama saya menemukan Tegar, usianya sekitar 3 atau 4bulan masih sangat kecil. Karena dulu kami sudah punya kucing jadi saya tak ada niat untuk mengadopsi Tegar, tapi Tegar tetap tak mau pergi jauh dari rumah sekalipun sudah kami usir. Pernah saya coba membuang Tegar ke sawah yang cukup jauh dari rumah, tapi percuma Tegar balik lagi kerumah. Jadi saya putuskan untuk merawatnya, dan saya beri nama Tegar karena beberapa kali diusir dia tetap aja balik lagi balik lagi. Tegar sekali kan? Hehe.. (Ohiya, bulu Tegar berwarna orange)
Dulu saya ingat sekali kucing-kucing kami sampai dikasih susu dan dot, seperti bayi saja. Menyenangkan memang memiliki hewan peliharaan. Kami merawat mereka sampai mereka besar. kalau saya gak salah ingat dulu Luis Fernando mati entah kenapa?. Sementara Tegar saya gak tau kabarnya, karena dulu saya sempat merantau ke Tasikmalaya untuk meneruskan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Itu kisah pertama kali saya memiliki hewan peliharaan. Karena sejak itu saya tak pernah meliliki hewan peliharaan lagi. Tapi tetap saja saya masih suka kucing sampai sekarang. Lain halnya dengan adik saya, dia amat sangat menyukai kucing kadang kucing tetangga yang hanya sekedar mampir kerumah untuk minta makanpun dia sayang sekali. Seringkali kadang dia tidurpun bareng kucing.

Akhir Tahun 2012
Entah berapa tahun berlalu sejak memiliki tegar (saya lupa). Akhir tahun 2012 Bibi saya memberikan adik saya kucing Persia Himalaya, namanya Jerry. Usianya sudah cukup tua antara 3 atau 4 tahun kalau gak salah. Saya gak tahu kapan pastinya Bibi saya mengadopsi Jerry. Sebenarnya dari sejak awal Bibi merawat Jerry, adik saya sudah suka dan sering sekali meminta anaknya. Tapi selalu dijual semua oleh Bibi saya. Mungkin karena orang yang biasa merawat Jerry sehari-harinya mengundurkan diri jadi Bibi memberikan Jerry kepada Adik saya (Bibi tak merawat Jerry sendiri secara langsung). Adik saya senang sekali, saya juga ikut senang. Walau awalnya ragu karena merawat kucing sekelas PERSIA tak semudah dan semurah seperti merawat kucing kampung. Tapi adik saya tetep keukeuh mau merawat Jerry, dan Papap Ibu pun mengizinkan.
Sebulan Jerry bersama kami, sepertinya Jerry mulai merasa kesepian. Dan kami memutuskan untuk mencarikan Jerry calon pengantin hehehe. Awalnya saya ingin mengawinkan Jerry dengan kucing sahabat saya dikampus. Tapi kucing sahabat saya waktu itu masih berumur 3 bulan jadi masih terlalu kecil. Akhirnya Adik saya mencari-cari siapa tau ada yang mau mengawinkan kucingnya. Dan dari Dokternya Jerry (gaya ya Jerry punya Dokter pribadi hehe) kami mendapatkan info kalau ada yang mau menjual kucingnya yang berumur 2tahun. Setelah dikirim fotonya, saya dan adik saya memutuskan untuk melihat langsung terlebih dahulu kucingnya. Saat pertama kali melihat kucing itu yang membuat saya jatuh hati justru bukan si Induk betinanya tapi anaknya yang masih berumur 3 bulan. Warna bulunya Abu dan putih, tapi fisiknya tidak sempurna sebelah matanya rusak tidak bisa melihat. Kata si pemilik sih dari lahir seperti itu. Saat pertama kali saya mendekati dia, kucing itu langsung mau saya sentuh tangannya. Awalnya adik saya tidak mau mengadopsi kucing itu, tapi setelah berdiskusi akhirnya kami sepakat untuk mengadopsi induk betina dan anaknya itu.

Maret 2013
Kami jadi punya 3 kucing dirumah, Jerry, Bonnie (betina), Nolly (si kecil yang imut walau tak sempurna). Bonnie dan Nolly itu nama pemberian dari si pemilik sebelumnya. Daripada kami pusing-pusing cari nama lagi jadi kami putuskan tetap memanggil mereka dengan nama yang sudah diberikan pemilik sebelumnya. Awalnya Bonnie dateng kerumah gak ada yang berani deketin dia, adik saya aja takut sama Bonnie. Mungkin karena saat itu Bonnie juga lagi birahi dan masih asing dengan lingkungannya yang baru, jadi dia agak sedikit galak dan menakutkan.

April 2015
      Dua tahun sudah saya memiliki mereka, dan sejak itu banyak tingkah-tingkah lucu mereka yang selalu ingin saya ceritakan kepada semua orang. Biar semua tahu, betapa menyenangkanya memiliki hewan peliharaan. Kadang saat kita sedih, atau lelah mereka bisa jadi pengobat lho hehe (serius ini!). Ohiya, kucing saya sekarang bertambah menjadi 8 ekor. Nolly sekarang sudah dewasa, dia punya 5ekor Adik. Nama mereka, Bon-bon (Jantan), Bolly (betina), kuntet (betina) dan 2 ekor lagi betina usianya baru 5bulan dan belum saya kasih nama. Sebenarnya adik-adiknya Nolly banyak tapi sebagian sudah diadopsi yang sisa tinggal mereka. Warna bulu? Jangan tanyakan itu, sebenarnya saya sedikit kecewa karena setiap kali Bonnie melahirkan, semua anaknya berwarna Abu-abu seperti Bonnie. Gak satupun yang mirip dengan Jerry, tapi tetep ko mereka semua lucu dan menggemaskan.
Sejak adik saya menikah tahun lalu, dan punya rumah sendiri dengan suaminya. kucing-kucing sekarang saya yang rawat. Sebenarnya Ibu sudah sering ngomel dan nyuruh buat dijual semua atau kasih kesiapa, tapi tak semudah itu. Saya sudah terlanjur sayang dan gak akan tega membiarkan mereka dirawat orang lain yang belum tentu sayang sama mereka. Saya jadi teringat pemilik Bonnie sebelumnya. Saat saya dan Adik saya membawa Bonnie, si pemilik menangis melepas Bonnie. Saat itu saya pikir, lucu sampai segitunya hanya seekor kucing ko ditangisi. Tapi ternyata sekarang saya merasakan sendiri, sedih rasanya melepas kucing yang udah kita rawat dan kita sayang, apalagi kalau ingat tingkah mereka yang menggemaskan. Karena itu sekalipun orang seisi rumah terus ngomel dan tidak suka dengan kehadiran mereka saya masa bodo, yang penting saya tetap sayang mereka. Dan semoga saya tetap bisa memberikan mereka kebahagian dan kasih sayang yang berlimpah. Aamiin... I LOVE U all!

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 my family cat story. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger